Kamis, 14 April 2011

HIPERTENSI

Propolis, Tulang Belakang Retak, Darah Tinggi, Osteoporosis

Sumber: 'http://www.trubus-online.co.id/trindo3/index.php?option=com_content&view=article&id=2079:cara-bugar-warisan-leluhur&catid=83:fokus&Itemid=460'
Terpeleset di halaman rumah berdampak besar pada Ir Ambinari MSc. Tulang belakang perempuan 50 tahun itu retak sebagaimana tampak pada hasil foto rontgen. Ia menolak saran dokter yang akan menanam pin untuk memperkuat dan menyatukan tulang. 'Teman saya yang dipasang pin kerap merasa ngilu,' dalih Ambinari yang mengidap osteoporosis.

Ambinari memilih jalan penyembuhan dengan madu. Setiap hari ia mengkonsumsi sepertiga sendok madu 3 kali sehari. Hasilnya luar biasa. Enam bulan kemudian ia memeriksakan ke dokter, tulangnya menyatu kembali. Susiana juga merasakan khasiat madu. Tekanan darah perempuan 42 tahun itu amat rendah 80/65 mmHg-kadar normal 110/90 mmHg. Ia hanya bisa berbaring seharian karena kepala pusing. Begitulah penyakit darah rendah yang 20 tahun terakhir menghinggapi Susiana.

Susiana berharap kesembuhan dengan mengkonsumsi obat resep dokter. 'Hari ini minum obat, pusingnya baru hilang 3-4 hari kemudian,' kata perempuan kelahiran Madiun 19 Juli 1967 itu. Pada Agustus 2008, Susiana mengkonsumsi 1 sendok propolis-madu 5 kali sehari dengan interval 3 jam. Tiga hari kemudian ia memeriksakan diri ke dokter. Hasilnya sungguh menakjubkan, tekanan darah Susiana normal: 110/90 mmHg.

Komposisi lengkap

Mengapa madu membantu mengatasi osteoporosis? Pasien osteoporosis biasanya kekurangan kalsium. Menurut dr Robert Hatibie, ahli gizi di Jakarta, kalsium madu memperbaiki peristaltik di usus dan lambung sehingga penyerapan kalsium berjalan baik. Konsumsi madu juga menstabilkan tekanan darah. 'Madu mengandung ribuan zat gizi yang sifatnya mudah diserap tubuh,' kata dr Robert Hatibie. Makanya madu menjadi salah satu sumber energi tercepat mirip VCO.

Khasiat madu dan propolis terbukti sejak 2.000 tahun silam. Riset-riset terbaru mendukung ini. Kadar glukosa madu relatif rendah seperti hasil penelitian K. Ratnayani dari Jurusan Kimia Universitas Udayana, Denpasar. Kadar glukosa madu randu 27,13%; madu lengkeng, 28,09%. Bandingkan dengan kadar glukosa gula yang mencapai 80%. Artinya, madu relatif aman bagi penderita diabetes mellitus. Riset terbaru menunjukkan bahwa madu juga bersifat antibakteri. Penelitiannya dilakukan Thomas Henle dari Institut Kimia Pangan, Universitas Teknik Dresden, Jerman.

Sifat antibakteri madu berkat senyawa methilglioksal (MGO). 'Makin tinggi kandungan MGO pada madu, makin tinggi pula aktivitasnya melawan bakteri,' kata Kerry Paul, Presiden direktur Madu Manuka Selandia Baru, kepada Trubus. Uji praklinis madu manuka mengenyahkan bakteri Escherichia coli penyebab diare dan bakteri Staphylococcus aureus penyebab intoksitasi atau keracunan dan berbagai infeksi seperti jerawat, bisul, serta pneumonia.

Bisnis kepercayaan

Beragam produk madu-propolis kini beredar di pasaran. 'Ada sekitar 200 merek madu. Paling banyak produksi yang mengandalkan alam,' kata Bambang Sukartiko, ketua Asosiasi Perlebahan Indonesia.

Bermula dari sarang lebah asal Australia yang diterima pada 1974, lebah mulai diternak. Lebah-lebah itu diternakkan Bambang pada 20 kotak berukuran 40 cm x 45 cm x 25 cm yang menghasikan 20 kg madu. Kini, produksinya mencapai 20 ton madu setahun dari 300 kotak miliknya. 'Jumlah itu masih kurang dibandingkan permintaan Madu Apiari yang mencapai 100 ton madu per tahun,' kata Bambang.

Seiring kebutuhan meningkat, pemalsuan madu pun tinggi. Menurut Bambang hampir 80% dari produk madu yang beredar saat ini bukan madu asli alias diencerkan.

'Madu yang kami produksi sesuai standar nasional,' kata Budi Santoso, produsen Ratu Madu di Bekasi, Jawa Barat. Madu asli biasanya memiliki kadar air sangat rendah. Hal itu mudah dideteksi dengan menumpahkannya secara lurus ke dalam air. Jika madu mudah menyebar artinya kadar air tinggi atau sudah diencerkan.

Cahya Yudi Widianto, produsen madu di Madiun, Jawa Timur, mengembangkan produk madu-propolis yang terbukti efektif menggempur penyakit seperti anemia, demam berdarah, dan kanker di laboratorium Universitas Gajah Mada. 'Bisnis madu adalah bisnis kepercayaan. Dengan pengujian di laboratorium, masyarakat jadi lebih percaya madu bukan cuma menyehatkan tapi juga menyembuhkan penyakit,' kata Cahya.

Berpadu

Cahya tidak hanya mengandalkan madu, tetapi juga menyertakan beberapa produk sampingan lebah seperti royal jeli, propolis, dan serbuk sari lebah untuk pengobatan. Royal jeli atau susu lebah berwarna putih kental dihasilkan kelenjar hipofaringeal lebah perawat.

Kandungan utama royal jeli berupa protein 45%, lemak 13%, gula 20%, aneka garam mineral, dan aneka vitamin (B-kompleks dan E). Selain itu royal jeli juga mengandung hormon gonadotropin, penstimulir organ reproduksi ratu dan pemasakan telur. 'Royal jeli berkhasiat awet muda dan mempermudah mendapatkan keturunan,' kata Bambang.

Sedangkan polen lebah terbentuk dari serbuk sari bunga terpilih yang dikumpulkan lebah pekerja sebagai makanan. 'Konsumsi serbuk sari bunga meningkatkan energi dalam tubuh,' kata Iin Dharmadi dari PT Harmoni Dinamik Indonesia, distributor madu impor. Sedangkan propolis berasal dari getah kulit tanaman yang dikumpulkan lebah perawat dan kemudian dicampur dengan lilin dan air liur lebah.

Propolis melapisi pintu masuk sarang lebah yang berfungsi mensterilkan setiap lebah yang masuk. Propolis kaya antioksidan. Jumlah antioksidan propolis mencapai 9.674 atau 403 kali lebih banyak dibandingkan jeruk dan total fenol 135,68 atau 320 kali dibandingkan apel merah.

Menurut Bambang komposisi ketiga produk perlebahan itu berbeda-beda sehingga fungsinya berlainan. Namun, bukan tak mungkin ketiganya disatukan. Perpaduan royal jeli, madu, dan propolis menjadi penyembuh bagi kanker payudara. Jika madu dikonsumsi rutin sebagai bahan pangan, bukan tak mungkin menjadi obat. Persis seperti kata Aristoteles: jadikan makanan sebagai obatmu. (Vina Fitriani/Peliput: Rosy Nur Apriyanti).

 Ukuran Celana dan Risiko Kanker
KOMPAS.com — Jangan abaikan ukuran pinggang dan pangkal paha yang makin lama terus bertambah diameternya. Tanda kegemukan di dua bagian tubuh ini merupakan sinyal telah terjadi penumpukan lemak dalam perut.

Penumpukan lemak tersebut biasanya tersembunyi dan mengelilingi organ-organ di sekitar perut serta berkaitan dengan penyakit diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi serta risiko penyakit jantung.

"Sejak lama sudah ada hipotesa yang menyatakan bahwa ukuran pakaian kita merupakan tanda yang nyata terjadinya obesitas dan lemak di bagian dalam perut," kata Dr Laura AE Hughes, dari Maastricht University, Belanda.

Menggunakan informasi dari 2.500 pria dan wanita yang terlibat dalam studi mengenai diet dan kanker, para peneliti mencoba membenarkan kaitan antara ukuran pakaian dan ukuran pinggang serta paha, dengan indeks massa tubuh. Menurut para peneliti, ukuran rok atau celana panjang seseorang di masa kini berkaitan dengan risiko kanker di masa depan.

Selama 13 tahun masa penelitian, para peneliti menemukan bahwa pada wanita, ukuran rok yang besar bisa meramalkan risiko terjadinya kanker endometrium. Sementara pada pria, ukuran celana panjang yang besar bisa dipakai untuk memprediksi risiko kanker ginjal.

Pada laki-laki, ukuran lingkar pinggang perlu diwaspadai bila lebih dari 90 cm, sedangkan untuk wanita, lebih dari 80 cm.

"Di masa depan hal ini bisa membantu studi epidemiologi untuk mengumpulkan data ukuran pakaian selain juga berat dan tinggi badan, terutama pada populasi masyarakat yang rawan obesitas," kata Hughes.

Waspadai Hipertensi pada Anak

SEMARANG, KOMPAS.com - Orangtua harus mewaspadai hipertensi atau tekanan darah tinggi yang terjadi pada anak sesegera mungkin. Hipertensi pada anak biasanya merupakan gejala dari penyakit yang sesungguhnya diderita oleh anak.

"Hipertensi bahkan dapat menyerang bayi. Angka hipertensi pada anak-anak semakin meningkat dari 1-3 persen dari populasi anak menjadi 10 persen," ungkap dokter spesialis anak konsultan penyakit ginjal anak Rumah Sakit Telogorejo Semarang, Rochmanadji Widajat di Kota Semarang, Sabtu (10/10).

Rochmanadi mengatakan, pada anak, biasanya hipertensi disebabkan oleh penyakit ginjal, syaraf pusat, jantung dan pembuluh darah, serta endokrin. Namun, hipertensi juga dapat tidak diketahui penyebabnya. Kasus seperti itu disebut dengan hiper tensi primer atau hipertensi esensial.

Yang berbahaya ketika penyebab hipertensi tidak diketahui. Karena itu, orangtua harus senantiasa waspada dengan mengukur tekanan darah anaknya secara rutin.

Sebelum kejadian hipertensi tidak setinggi saat ini, orangtua biasanya sangat jarang mengukur tekanan darah anaknya. Sebab, hipertensi identik dengan orang dewasa, terutama mereka yang kelebihan berat badan, serta orangtua.

Anak-anak yang menderita hipertensi ringan, tidak dijumpai adanya penyakit lain. Namun, pada anak-anak yang dirawat di RS dijumpai beberapa penyakit sistemik yang menyertai hipertensi. Penyakit-penyakit itu antara lain penyakit ginjal akut, penyakit ginjal kronik, tumor dan infeksi berat (penyakit syaraf pusat), penyempitan pembuluh darah, serta diabetes mellitus.

Semakin muda usia anak, Rochmanadi mengatakan, semakin besar kemungkinan penyakit-penyakit sistemik itu diderita oleh anak yang mengalami hipertensi. Tetapi anak yang sudah berusia lebih tua, biasanya hipertensi yang diderita disebabk an oleh pola makan dan gaya hidup.

"Pada bayi, gejala hipertensi biasanya rewel berkepanjangan. Sedangkan pada anak besar, gejala hipertensi antara lain sakit kepala, gelisah, berdebar-debar, hingga sesak nafas," ujar Rochmanadi.

Meskipun tidak banyak, kasus hipertensi pada anak, disebutkan Rochmanadi dapat berlangsung hingga usia dewasa dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

Untuk itu, orangtua perlu mencegah risiko tersebut dengan mencegah anak yang sedang bertumbuh untuk tidak kelebihan berat badan (obesitas), waspada dengan anak yang sering sakit demam (dengan atau tanpa gejala lain), waspada dengan anak yang sakit perut atau sakit pinggang berulang, sakit saat buang air kecil, serta waspada ketika mata anak terlihat sembab di pagi hari.

Daging Kambing Bukan Penyebab Utama Hipertensi

Sumber: http://passionmagz.com/wp-content/uploads/2009/08/2009_06_08_12_20_07_red-meat-d.jpg

Daging merupakan salah satu makanan yang banyak di gemari, tentu baik di indonesia maupun mancanegara. Hingga saat ini tidak ada satu budaya pun yang melarang pengikutnya mengkonsumsi daging merah, seperti daging kambing, daging sapi maupun domba. Faktor itu pula yang menyebabkan jumlah penikmat daging kambing kian bertambah.

Di beberapa negara, permintaan akan daging kambing melebihi persedian yang tersedia, apalagi menjelang datangnya bulan Ramadhan Termasuk di indonesia. Ternak kambing selain di ambing dagingnya, bisa dibudidayakan untuk diambil bulu dan susunya. Susu kambing bisa di konsumsi sebagai minuman atau diolah menjadi keju dan perlengkapan bahan masakan.

Selama ini daging kambing dianggap sebagai penyebab utama hipertensi. Perlu diketahui, hipertensi maupun penyakit jantung tidak muncul begitu saja. Artinya, penyakit tersebut diderita akibat pola konsumsi makanan yang keliru. Misalnya, terlalu banyak menyantap makanan berlemak, berkolesterol tinggi, berserat rendah atau mengandung garam tinggi. Jadi, tidak benar ada pendapat, bahwa makan daging kambing akan tiba-tiba menderita hipertensi atau serangan jantung.

Seandainya benar terjadi seseorang makan daging kambing, lalu tekanan darahnya naik atau mengalami serangan jantung, kesalahan tidak semata-mata terletak pada daging kambing yang di santap. Melainkan kadar kolesterol yang melewati ambang batas. Memang, setelah mengkonsumsi daging kambing badan terasa gerah atau panas berlebihan bahkan bisa menyebabkan pusing pada sebagian orang.

Oleh sebab itu sebaiknya dibatasi mengkonsumsi daging merah, termasuk daging kambing dalam porsi yang wajar. Semua jenis makanan bila dikonsumsi berlebihan berefek kurang baik bagi kesehatan.

Yang perlu di ketahui tentang Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyakit yang umum terjadi dalam masyarakat kita. Keadaan itu terjadi jika tekanan darah pada arteri utama didalam tubuh terlalu tinggi. Hipertensi kini semakin sering dijumpai pada orang lanjut usia.
Tekanan darah tubuh yang normal adalah 120/80 (tekanan sistolik 120 mmHg dan tekanan diastolik 80 mmHg). Namun, nilai tekanan darah tersebut tidak memiliki nilai yang baku. Hal itu berbeda-beda tergantung pada aktifitas fisik dan emosi seseorang.
Hipertensi merupakan kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satu-satunya cara untuk mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah kita secara teratur. Diketahui sembilan dari sepuluh orang yang menderita hipertensi tidak dapat diidentifikasi penyebab penyakitnya. Hipertensi sebenarnya dapat diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Jika salah satu orang tua terkena hipertensi, maka kecenderungan anak untuk menderita hipertensi adalah lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki orang tua menderita hipertensi.
Keluhan yang mungkin timbul akibat hipertensi antara lain yaitu nyeri di daerah kepala bagian belakang, mimisan, penglihatan yang kabur, kelemahan pada otot, mual, muntah, dan sebagainya.
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
  1. Hipretensi primer, yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya.
  2. Hipertensi sekunder, yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit, obat-obatan, maupun kehamilan.
Sedangkan klasifikasi hipertensi menurut WHO berdasarkan tekanan diastolik, yaitu:
  1. Hipertensi derajat I, yaitu jika tekanan diastoliknya 95-109 mmHg.
  2. Hipertensi derajat II, yaitu jika tekanan diastoliknya 110-119 mmHg.
  3. Hipertensi derajat III, yaitu jika tekanan diastoliknya lebih dari 120 mmHg.
Hipertensi diduga dapat berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Seringkali hipertensi disebut sebagai silent killer disease karena dua hal, yaitu:
  1. Hipertensi sulit disadari oleh seseorang karena hipertensi tidak memiliki gejala khusus. Gejala ringan seperti pusing, gelisah, mimisan, dan sakit kepala biasanya jarang berhubungan langsung dengan hipertensi. Hipertensi dapat diketahui dengan mengukur tekanan darah secara teratur.
  2. Penderita hipertensi, apabila tidak ditangani dengan baik, akan mempunyai risiko besar untuk meninggal karena komplikasi kardiovaskular seperti stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan gagal ginjal.
Pengobatan terhadap penderita hipertensi dapat dilakukan sebagai berikut:
  1. Pengobatan tanpa obat, antara lain dengan diet rendah garam, kolesterol, dan lemak jenuh; peredaan stres emosional; berhenti merokok dan alkohol; serta latihan fisik secara teratur.
  2. Pengobatan dengan menggunakan obat antihipertensi. Terdapat banyak jenis obat antihipertensi yang beredar saat ini. Untuk pemilihan obat antihipertensi yang tepat, sebaiknya langsung menghubungi dokter.
Dengan pengobatan dan kontrol yang teratur serta menghindari berbagai faktor penyebab terjadinya hipertensi, maka angka kematian akibat penyakit tersebut sebenarnya dapat ditekan.
dr.Dasti A. Youmal
Apapun Gejala dan Penyebab penyakit semuanya bisa Dibantu disembuhkan dengan PROPOLIS Produk yang dihasilkan dari Air Liur LEBAH adalah Tech NANO PROPOLIS atau PROPOLIS GOLD yang paling aman Teruji secara Clinis dan sangat Mujarab menyembuhkan semua penyakit dari penyakit ringan sampai penyakit berat sekalipun, dari penyakit luka luar dan luka dalam tubuh semuanya bisa disembuhkan nya dengan PROPOLIS dan tentunya harus dibarengi dengan keyakinan bahwa baginya yang maha Kuasa semua masalah Penyakit tidak ada yang sulit. PROPOLIS  adalah Anti VIRUS, JAMUR dan BAKTERI bahkan Bisa Menetralkan Racun, PROPOLIS tidak berbahaya Bisa dikonsumsi Semua UMUR,  PROPOLIS tidak ada Efek samping karena tidak mengandung Bahan Kimia atau Alkohol dan tidak ada Kadaluarsanya, Baca semua Kesaksian2 yang sudah disembuhkan dengan PROPOLIS

KLIK JOIN ANDA KAMI ARAHKAN KE WEBSITE PERUSAHAAN http://www.2d-net.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar