Kamis, 14 April 2011

INFLUENZA

Flu Singapore Atau Hand Foot Mouth Disease (HFMD)

DEFINISI "Flu Singapore" sebenarnya adalah penyakit yang di dunia kedokteran dikenal sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau dalam bahasa Indonesia Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut (PTKM).

Di Indonesia sendiri sebenarnya penyakit ini bukan penyakit baru. Istilah "Flu Singapore" muncul karena saat itu terjadi ledakan kasus dan kematian akibat penyakit ini di Singapura. Karena gejalanya mirip flu, dan saat itu terjadi di Singapura (dan kemudian juga terjadi di Indonesia), banyak media cetak yang membuat istilah "flu Singapore", walaupun ini bukan terminologi yang baku.

PENYEBAB PTKM ini adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh VIRUS RNA yang masuk dalam famili Picornaviridae (Pico, Spanyol = kecil ), Genus Enterovirus ( non Polio ).

EPIDEMIOLOGI

Penyakit ini menular (seperti penyakit flu lainnya) dan sering terjadi dalam musim panas. PTKM adalah penyakit yang kerap terjadi pada kelompok masyarakat yang padat dan menyerang anak-anak usia 2 minggu sampai 5 tahun ( kadang sampai 10 tahun ). Orang dewasa umumnya lebih kebal terhadap enterovirus, walau bisa juga terkena. Penularannya melalui jalur fekal-pral (pencernaan) dan saluran pernapasan, yaitu dari droplet (butiran ludah), pilek, air liur, tinja, cairan vesikel (kelainan kulit berupa gelembung kecil berisi cairan) atau ekskreta dimana masa inkubasi 2 - 5 hari.

GEJALA

Mula-mula demam tidak tinggi 2-3 hari, diikuti sakit leher (faringitis), tidak ada nafsu makan, pilek, gejala seperti "flu" pada umumnya yang tak mematikan. Timbul vesikel (kulit melenting berisi air) yang kemudian pecah, ada 3-10 ulkus (gelembung) di mulut seperti sariawan ( lidah, gusi, pipi sebelah dalam ) terasa nyeri sehingga sukar untuk menelan. Bersamaan dengan itu timbul rash/ruam atau vesikel (lepuh kemerahan/blister yang kecil dan rata), papulovesikel yang tidak gatal ditelapak tangan dan kaki. Kadang-kadang rash/ruam (makulopapel) ada dibokong. Penyakit ini umumnya akan membaik sendiri dalam 7-10 hari, dan tidak perlu dirawat di rumah sakit.

undefined
undefined











Bila ada gejala yang cukup berat, barulah penderita perlu dirawat di rumah sakit. Gejala yang cukup berat tersebut antara lain :

  • Hiperpireksia, yaitu demam tinggi dengan suhu lebih dari 39 C.
  • Demam tidak turun-turun selama 72 jam.
  • Takikardia (nadi menjadi cepat)
  • Takipneu, yaitu napas jadi cepat dan sesak.
  • Dehidrasi berat.
  • Letargi, lemas, dan mengantuk terus.
  • Nyeri pada leher, lengan, dan kaki.
  • Kejang-kejang, atau terjadi kelumpuhan pada saraf kranial.
  • Fotofobia (tidak tahan melihat sinar).
  • Ketegangan pada daerah perut.
  • Halusinasi atau gangguan kesadaran.
Komplikasi penyakit ini adalah :
  • Meningitis (radang selaput otak) yang aseptik.
  • Ensefalitis (radang otak).
  • Myocarditis (Coxsackie Virus Carditis) atau pericarditis.
  • Acute Flaccid Paralysis / Lumpuh Layuh Akut ("Polio-like illness" )
PENGOBATAN
Istirahat yang cukup, banyak minum (untuk mencegah dehidrasi), dan konsumsi makanan bergizi.
Pengobatan spesifik tidak ada, jadi hanya diberikan secara simptomatik saja berdasarkan keadaan klinis yang ada (tidak dibutuhkan antibiotik kecuali ada infeksi bakteri)
Penyakit ini adalah "SELF LIMITING DISEASES", yaitu dapat sembuh dengan sendirinya, dalam 7-10 hari, pasien perlu istirahat karena daya tahan tubuh menurun. Pasien yang dirawat adalah yang dengan gejala berat dan komplikasi tersebut diatas.
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
Penyakit ini sering terjadi pada masyarakat dengan sanitasi yang kurang baik. Pencegahan penyakit adalah dengan menjaga kebersihan (Higiene dan Sanitasi) lingkungan maupun perorangan.
Cara yang paling gampang dilakukan adalah membiasakan selalu cuci tangan, khususnya sebelum & sehabis ke toilet juga sebelum & sesudah makan. Pasien sebenarnya tak perlu diasingkan karena ekskresi virus tetap berlangsung beberapa minggu setelah gejala hilang, yang penting menjaga kebersihan perorangan. Penyakit ini belum dapat dicegah dengan vaksin (Imunisasi) / ihc

FLU BABI (Swine Influenza)

Penyakit Flu Babi adalah penyakit influenza yang disebabkan oleh Virus influenza A subtipe H1N1 yang dapat ditularkan melalui binatang terutama babi dan ada kemungkinan penularan antar manusia.

Virus H1N1 sebenarnya biasa ditemukan pada manusia dan hewan terutama babi tetapi keduanya memiliki karakteristik yang berbeda.

GEJALA KLINIS

Secara umum penyakit ini mirip dengan influenza dengan gejala klinis seperti demam, batuk pilek, lesu,letih, nyeri tenggorokan, napas cepat atau sesak napas, mungkin disertai mual, muntah dan diare.

PENULARAN

Cara penularan flu babi yaitu kontak dengan babi yang sakit , kontak langsung dengan penderita dan dapat juga melalui udara. Masa inkubasinya 3 sampai 5 hari.

PENCEGAHAN

Seperti guidelines pencegahan flu lainnya, pencegahannya adalah sbb :
  1. Menjaga perilaku hidup bersih dan sehat dan juga menjaga hygiene & sanitasi perorangan maupun lingkungan
  2. Konsumsi makanan bergizi
  3. Istirahat yang cukup
  4. Menutup hidung dan mulut apabila bersin
  5. Selalu mencuci tangan pakai sabun setelah beraktivitas
  6. Segera memeriksakan kesehatan apabila mengalami gejala flu (terutama pasca kontak dengan babi)
Karena disebabkan oleh virus maka hanya DAYA TAHAN TUBUH yang baik yang sangat diperlukan.
PENGOBATAN
Penyakit yang disebabkan oleh virus sifatnya adalah SELF LIMITING DISEASES artinya dapat sembuh dengan sendirinya seiring dengan daya tahan tubuh yang baik.
Tidak ada obat untuk infeksi virus, antipiretik seperti parasetamol dibutuhkan hanya untuk memberi rasa nyaman bukan untuk menyebuhkan.

12 Cara Alami Cegah Flu

Penulis : Ikarowina Tarigan


SAMPAI saat ini belum ditemukan pengobatan yang efektif untuk atasi flu, jadi pencegahan merupakan tindakan yang paling tepat. Aktif dalam memerangi flu akan membuat hidup Anda lebih sehat.

Cara yang paling efektif dalam mencegah flu adalah menggunakan pengobatan yang tepat. Cara ini mungkin tidak alami tetapi bekerja lebih baik dibandingkan dengan cara lainnya. Tetapi, masih ada strategi lain yang bisa Anda coba.

Berikut beberapa saran dari Charles B. Inlander, Presiden The People's Medical Society, yang bisa Anda coba:

1. Cuci Tangan

Sebagian besar virus flu disebarkan memalui kontak langsung. seseorang yang menderita flu bersin ke tangannya, kemudian menyentuh telepon, keyboard, gelas di dapur. Kuman mampu bertahan hidup selama beberapa jam, bahkan dalam beberapa kasus bertahan sampai mingguan, kemudian benda tersebut akan disentuh oleh orang lain.

Oleh karena itu, sering-seringlah cuci tangan. Jika tidak tersedia tempat cuci tangan, gosokkan kedua tangan Anda dengan kuat selama beberapa menit. Ini akan membantu menghancurkan sebagian kuman-kuman penyebab flu. Atau bersihkan tangan Anda dengan pembersih yang mengandung alkohol.

2. Jangan tutupi bersin atau batuk Anda dengan tangan

Karena kuman dan virus bisa menempel ke tangan yang tanpa pelindung, maka menutup bersin atau batuk dengan tangan akan mempermudah penyebaran kuman kepada orang lain. Kalau ingin bersin atau batuk, gunakanlah tisu, kemudian buanglah ke tempat sampah yang tertutup. Jika tidak ada tisu, palingkan kepala Anda dari orang yang ada di sekitar Anda kemudian batuklah ke udara.

3. Jangan menyentuh wajah

Virus flu masuk ke dalam tubuh melalui mata, hidung, atau mulut. Menyentuh wajah merupakan cara penularan utama pada anak-anak penderita flu, dan merupakan cara utama menularkan flu kepada orangtua mereka. 4. Perbanyak minum air Air akan mempercepat sistem dalam tubuh Anda, membersihkan semua racun-racun yang ada dalam tubuh. Orang dewasa yang sehat memerlukan 8 gelas cairan per hari. Bagaimana caranya menetukan apakah Anda mendapatkan cairan yang cukup atau tidak? Jika warna air seni Anda hampir jernih, berarti Anda cukup cairan. Jika berwarna kuning pekat, berarti Anda memerlukan lebih banyak cairan.

5. Sauna

Para peneliti belum tahu pasti mengenai peranan sauna dalam tindakan pencegahan flu, tetapi sebuah studi di Jerman tahun 1989 menemukan bahwa mereka yang melakukan sauna dua kali seminggu mengalami penurunan frekuensi mengalami flu hingga setengahnya dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukan sauna. Teorinya: saat melakukan sauna Anda menghirup udara yang lebih panas, suhu yang terlalu panas bagi virus flu sehingga tidak memungkinkan virus untuk bertahan hidup.

6. Udara segar

Udara segar sangat penting khususnya saat musim hujan yang mengharuskan Anda tinggal lebih lama di dalam ruangan, yang berarti akan ada semakin banyak kuman yang bersirkulasi dalam ruangan yang padat dan kering.

7. Melakukan aerobik secara teratur

Latihan aerobik mempercepat jantung memompa darah dalam jumlah yang lebih besar, sehingga akan membuat Anda bernapas lebih cepat dan membantu mentransfer oksigen dari paru-paru ke darah, membuat Anda berkeringat saat badan bertambah panas. Latihan ini membantu meningkatkan kemampuan alami tubuh membunuh sel-sel virus. 8. Konsumsilah makanan yang mengandung Phytochemical "Phyto" artinya tanaman, dan zat kimia alami pada tumbuhan sangat baik untuk kesehatan. Jadi, jauhkan pil vitamin, dan makanlah sayuran hijau, merah serta kuning dan jangan lupa buah-buahan.

9. Konsumsi yogurt

Beberapa studi menunjukkan bahwa mengkonsumsi secangkir yogurt rendah lemak sehari bisa mengurangi kemungkinan terserang flu hingga 25%. Menurut para peneliti, bakteri baik dalam yogurt bisa menstimulus produksi substansi sistem kekebalan tubuh yang berfungsi melawan penyakit.

10. Hindari rokok

Data statistik menunjukkan, perokok berat lebih sering menderita flu dan flu yang diderita lebih berat. Bahkan menjadi perokok pasif bisa menyerang sistem kekebalan tubuh. Merokok akan mengeringkan saluran napas dan melumpuhkan cilia, rambut halus yang membatasi membran mucus di hidung dan paru-paru. Selain itu, gerakan rambut halus yang bergelombang akan mengeluarkan virus flu dari saluran napas. Para ahli meyakini, satu batang rokok bisa melumpuhkan cilia selama 30-40 menit.

11. Kurangi konsumsi alkohol

Konsumsi alkohol yang berlebihan akan menekan sistem kekebalan tubuh dengan berbagai cara. Peminum berat cenderung terinfeksi serta mengalami komplikasi. Alkohol juga mengeringkan tubuh karena alkohol bersifat menarik cairan dari tubuh.

12. Rileks
Anda bisa membuat diri Anda rileks dan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh. Bukti menunjukkan, saat Anda rileks, interleukin, pemimpin dalam respon sistem kekebalan untuk melawan virus flu, meningkat dalam aliran darah.

Latihlah diri Anda untuk menggambarkan image yang menyenangkan atau menenangkan. Lakukan selama 30 menit per hari selama bebrapa bulan. Ingatlah, kemampuan relaksasi bisa dipelajari. Orang-orang yang mencoba rileks, tetapi tetap merasa bosan, tidak akan mengalami perubahan dalam zat-zat kimia darah. (*/webMD.com)

KLIK JOIN ANDA KAMI ARAHKAN KE WEBSITE PERUSAHAAN http://www.2d-net.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar