Kamis, 14 April 2011

G I N J A L

Diabetes, Ginjal, Gangguan Penglihatan

Propolis & Gagal Ginjal, Stop Cuci Darah


Sumber: 'http://www.trubus-online.co.id/trindo3/index.php?option=com_content&view=article&id=4478:stop-cuci-darah&catid=115:obat-tradisional&Itemid=506'
Adhitya Tri Wardhana kejang, seluruh badan kaku, dan lemas. Ternyata itu gejala gangguan fungsi ginjal sehingga mesti cuci darah.

Acara liburan kelulusan sekolah di Bali pun riuh, guru dan teman-teman yang tengah asik bermain panik. Mereka membawa Adhitya yang saat itu berusia 16 tahun ke rumahsakit. Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan fungsi ginjal Adhitya positif turun. Di tubuhnya terdeteksi penumpukan sisa metabolisme protein dan kekurangan elektrolit. Itulah sebabnya dokter memberi suntikan elektrolit untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.

Kondisi kesehatan yang tidak bagus memaksa Adhitya mengakhiri liburannya lebih cepat dan pulang ke Surabaya, Jawa Timur. Wiwik Sudarwati MPd, ibunda Adhitya, tidak percaya jika ginjal anaknya bermasalah. “Waktu berangkat ke Bali, Adhitya masih segar bugar. Tetapi kok tiba-tiba sakit,” kata ibu 3 anak itu. Oleh karena itu Wiwik kembali membawa Adhitya ke Rumahsakit Sint Vincentius a Paulo (sohor dengan nama RKZ atau Roomsch Katholiek Ziekenhuis), Surabaya. Hasil diagnosis dokter sama saja: bungsu tiga bersaudara itu mengalami gangguan fungsi ginjal.

Sejak itu Adhitya rutin mengkonsumsi obat-obatan dan mengecek kesehatan sebulan sekali. Beraktivitas berat pun terlarang. Menu makanannya juga diatur. Adhitya menghindari konsumsi makanan berprotein tinggi. Tujuannya supaya ginjal tidak bekerja terlalu berat dalam membuang sisa-sisa metabolisme protein. “Adhitya hanya boleh mengkonsumsi protein 40 g sehari,” kata Wiwik.

Cuci darah

Hampir 3 tahun Adhitya hidup di bawah pengawasan dokter. Selama itu ia tidak mengalami keluhan sakit. Namun, menjelang pelulusan SMA, kesehatan pria yang kini berusia 22 tahun itu drop. Saat itu ia mengikuti banyak kegiatan bimbingan belajar sehingga sering pulang malam dan pola makanan pun tidak terkontrol. Akibatnya, Adhitya kembali menginap di rumah sakit.

Dokter mendiagnosis positif gagal ginjal. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar kreatinin dalam darah tinggi mencapai 12 mg/dl, kadar normal 0,6—1,2 mg/dl. Solusinya cuci darah 2 kali sepekan. Saat ini biaya sekali cuci darah berkisar Rp800.000. Namun, keluarga memutuskan Adhitya untuk mengkonsumsi obat-obatan. Pilihan itu ternyata berisiko tinggi.

Buktinya berselang 2 hari setelah menolak saran dokter, Adhitya kembali menjalani pemeriksaan darah. Hasilnya, kadar kreatinin semakin melonjak, 15 mg/dl . Dokter mengingatkan lagi untuk segera cuci darah. Bila dibiarkan, kreatinin akan meracuni organ tubuh lain. Dokter juga memberikan opsi lain, yaitu transplantasi ginjal. Salah satu dari orangtua Adhitya harus rela menyumbangkan ginjal kepada sang anak. “Biayanya mencapai Rp400-juta,” ujar Wiwik.

Menurut dr Sidi Aritjahja, dokter di Yogyakarta, gagal ginjal merupakan ketidakmampuan ginjal menyaring dan mengeluarkan zat-zat racun, seperti kreatinin, dari tubuh sehingga menumpuk dalam darah. Kadar kreatinin tinggi menandakan organ yang mirip seperti biji kacang merah itu gagal bekerja. Kondisi itu berbahaya karena bisa meracuni organ tubuh lain. Oleh sebab itulah penderita gagal ginjal harus menjalani cuci darah.

Kali ini, Adhitya manut terhadap saran dokter. Ia dirawat-inap dan melakukan cuci darah rutin 2 kali sepekan. Setelah 18 hari menginap di rumahsakit, dokter mengizinkan Adhitya pulang. Namun, setiap 5 hari sekali ia harus kembali untuk cuci darah. Selain itu ia juga harus tetap menjaga menu makanan supaya pencernaannya tidak memberatkan kerja ginjal.

Propolis

Pada pertengahan 2007, Wiwik bertemu salah satu rekannya, Baktiono. Ketika itulah Baktiono menyarankan kepada Wiwik agar memberikan propolis untuk mengobati Adhitya. Menurut Baktiono konsumsi propolis bagus untuk meringankan beragam penyakit. Propolis merupakan produk yang dihasilkan lebah Apis cerana dan Apis mellifera. Jika madu terdapat di dalam sarang heksagonal; propolis di luar sarang. Menurut Ir Hotnida CH Siregar MSi, ahli lebah dari Institut Pertanian Bogor, lebah pekerja mengolah propolis dari berbagai bahan seperti pucuk daun, getah tumbuhan, dan kulit beragam tumbuhan.

Tertarik dengan saran itu, Wiwik lantas membeli 1 botol propolis. Ia kemudian menyuruh Adhitya mengkonsumsinya 3 kali sehari sebelum makan. Dosis sekali minum 1 sendok makan propolis yang dicampurkan dalam 50 cc air. S atu setengah bulan rutin mengkonsumsi propolis, Adhitya melakukan cek darah. Hasilnya positif, kadar kreatin turun di bawah 10 mg/dl. Menurut dokter yang memeriksa kadar kreatin di bawah 10 mg/dl tidak perlu cuci darah.

Hasil itu merupakan kabar gembira bagi Adhitya dan keluarga. Bahkan setahun rutin mengkonsumsi propolis, ia pun tak pernah lagi diwajibkan untuk cuci darah. Pemeriksaan laboratorium terakhir, pada pertengahan 2008, menunjukkan kadar kreatin turun menjadi 4 mg/dl. Sejak itu Adhitya rutin mengkonsumsi propolis sampai sekarang. Selain tak perlu cuci darah, konsumsi propolis juga meningkatkan stamina. Dulu Adhitya sering lemas dan cepat capai. Sekarang kondisinya lebih energik dan fit. Mahasiswa di Universitas Bhayangkara itu pun leluasa beraktivitas sehari-hari. “Dulu ke mana-mana harus diantar, sekarang sudah bisa pergi sendiri,” kata Wiwik.

Dengan rutin mengkonsumsi propolis, Adhitya kini terbebas dari cuci darah. Menurut Liu CF, periset di National Taipei College of Nursing, antioksidan propolis mampu melindungi ginjal dari kerusakan parah. Khasiat itu dibuktikan Liu secara in vivo pada hewan percobaan. Ia menguji 2 kelompok tikus yang menderita gagal ginjal akut. Satu kelompok diberi propolis; kelompok lain, tanpa propolis.

Sejam setelah pemberian propolis, Liu lalu mengamati tingkat kerusakan ginjal tikus. Hasilnya, kerusakan ginjal kelompok yang tidak mengkonsumsi propolis lebih parah ketimbang kelompok yang mendapatkan asupan propolis. Itu ditandai dengan meningkatnya kadar malondialdehid (MDA) dalam ginjal tikus. Kadar malondialdehid tinggi mengindikasikan terjadinya stres oksidatif yang bisa memicu kerusakan ginjal.

Menurut Prof Dr Mustofa Mkes Apt, periset di Bagian Farmakologi & Toksikologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, sifat antioksidan pada propolis lantaran mengandung senyawa flavonoid dan polifenol. Senyawa aktif itu melindungi tubuh dari gempuran radikal bebas penyebab kerusakan sel. Dengan terlindungnya ginjal dari kerusakan parah maka proses regenerasi sel pun bisa lebih mudah berjalan. Adhitya Tri Wardhana merasakan manfaat itu. Ia terbebas dari cuci darah sejak rutin mengkonsumsi propolis. (Ari Chaidir/Peliput: Rosy Nur Apriyanti)
Propolis dipanen dari sarang lebah Rosy Nur ApriyantiKhasiat antioksidan propolis melindungi ginjal dari kerusakan parah Ari Chaidir

Radang Ginjal

Sumber: 'http://health.detik.com/read/2010/03/25/145212/1325341/770/radang-ginjal'

DeskripsiRadang ginjal atau Glomerulonefritis adalah jenis penyakit ginjal yang merusak ginjal. Ginjal mengalami masalah untuk membuang dan menyaring limbah sehingga mengakibatkan kelebihan cairan dalam tubuh. Rusaknya ginjal berakibat pada sel darah, zat putih telur bercampur dengan air seni. Hal ini kemudian berimbas pada urin penderita. Penderita terkadang kesulitan kencing atau sebaliknya sering buang air kecil.

Radang ginjal dapat disebabkan oleh infeksi (bakteri atau virus), pengaruh penyakit lain (tekanan darah tinggi, diabetes, atau gagal ginjal kronis).

Gejala
Gejala umum penderita radang ginjal antara lain:
- perasaan lemah
- mudah lelah
- kurang bergairah
- mual
- muntah
- tidak nafsu makan
- kurang atau malah sering buang air kecil.
- urin berbusa

Pengobatan
Pengobatan tergantung pada tingkat keparahan penyakit, penyebab, serta gejala. Selain itu, radang ginjal juga dapat dicegah dengan cara mengatur pola hidup sehat, mengurangi mengkonsumsi kopi, alkohol dan rokok serta memperbanyak minum air putih.

Sumber: mayoclinic dan sumber lain.

Yang Boleh dan Tak Boleh Bagi Penderita Batu Ginjal

Sumber: 'http://health.detik.com/read/2010/05/03/160455/1350278/766/yang-boleh-dan-tak-boleh-bagi-penderita-batu-ginjal'

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth


Jakarta, Kandungan mineral yang terdapat pada beberapa jenis makanan bisa memicu terbentuknya batu ginjal. Namun beberapa jenis makanan yang lain bisa mencegahnya. Apa saja?

Fungsi ginjal adalah menyaring kotoran di dalam darah, untuk dibuang bersama air kencing. Batu ginjal terbentuk ketika kotoran-kotoran dari makanan tersebut mengeras dan membentuk kristal di ginjal maupun saluran kencing.

Pembatasan makanan tertentu efektif untuk mencegah terbentuknya kristal tersebut. Berikut ini adalah beberapa diet yang disarankan bagi penderita batu ginjal, dikutip dari Gicare, Senin (3/5/2010):

  1. Perbanyak minum air putihAir adalah diet paling penting untuk mencegah batu ginjal, karena komponen pembentuk batu ginjal menjadi lebih mudah luruh bersama buang air kecil. Penderita batu ginjal disarankan untuk buang air kecil sekitar 2,5 liter dalam sehari, sehingga harus minum lebih banyak dari jumlah tersebut. Jika cuaca panas atau sedang banyak aktivitas, konsumsi air harus diperbanyak supaya lebih sering buang air kecil.
  2. Batasi kalsiumBiasanya tubuh tidak akan menyerap kalsium melebihi yang dibutuhkan. Namun pada kondisi tertentu misalnya hipercalciuria, kelebihan kalsium dibuang melalui ginjal dalam bentuk air kencing. Penderita batu ginjal disarankan untuk membatasi asupan kalsium maksimal 800 mg/hari untuk pria dan 1.200 mg/hari untuk wanita.

    Kalsium banyak terdapat pada sayuran hijau, susu dan berbagai produk olahan berbahan susu. Kalsium pada susu lebih mudah diserap usus dibandingkan pada sayuran hijau.
  3. Batasi oksalatBersama kalsium, oksalat (asam yg mengandung satuan COO2) dapat membentuk kristal penyebab batu ginjal. Oleh karena itu, penderita batu ginjal disarankan untuk mengurangi atau bahkan menghindari sama sekali makanan yang banyak mengandung oksalat. Di antaranya adalah bayam, strawberry, cokelat, gandum, biji-bijian dan teh.

    Penderita batu ginjal disarankan untuk membatasi konsumsi oksalat tidak lebih dari 50 mg/hari.
  4. Batasi garam dan protein nabatiMembatasi konsumsi garam natrium dapat mengurangi jumlah kalsium yang dikeluarkan lewat ginjal. Oleh karena itu jika yang terbentuk adalah batu kalsium, maka konsumsi garam natrium sebaiknya dibatasi antara 2.500-3.500 mg/hari.

    Sementara protein hewani bisa memicu beberapa jenis mineral di urine untuk membentuk batu ginjal. Karena itu penderita batu ginjal harus menggantikannya dengan protein nabati.
  5. Perbanyak serat tidak larutAda 2 jenis serat yakni serat yang larut dan serat yang tak larut, masing-masing memiliki fungsi yang sama penting di dalam tubuh. Tetapi dalam hal ini, serat tak larut yang terdapat pada gandum, padi dan terigu bisa mengurangi kadar kalsium dalam urine. Serat tersebut mengikat kalsium ketika berada di usus, sehingga tidak dikeluarkan melalui ginjal.
  6. Batasi konsumsi vitamin CSalah satu hasil metabolisme vitamin C adalah oksalat. Karena oksalat bisa membentuk kristal, maka penderita batu ginjal harus membatasi asupan vitamin C.

Tips Agar Ginjal Selamat

Sumber: 'http://health.detik.com/read/2010/03/08/134933/1313598/766/tips-agar-ginjal-selamat'
Merry Wahyuningsih - detikHealth
Jakarta, Penderita ginjal banyak yang tidak merasakan keluhan apa-apa. Tahu-tahu ketika diperiksa secara klinis ginjal sudah bermasalah. Cari tahu ciri-ciri penyakit ginjal agar fungsi ginjal tetap selamat.

Sudah banyak kasus di sekitar kita bagaimana susahnya mengobati penyakit ginjal jika organ satu ini sudah begitu darah. Cuci darah adalah satu-satunya cara si pasien bertahan jika ginjalnya sudah tak berfungsi.

"Pada penyakit ginjal ada yang bergejala dan ada pula yang tidak bergejala," ujar dr. Dante Saksono, SpPD, PhD, dari RS Cipto Mangunkusumo saat dihubungi detikHealth, Senin (8/3/2010).

Di Indonesia, kata dr Dante, akhir-akhir ini pasien yang mengeluh karena sakit ginjal kronik semakin meningkat. Seharusnya hal ini dapat dicegah apabila pasien telah mengetahui gejala-gejala yang ditimbulkan sebelumnya sehingga dapat ditanggani lebih dini.

Gejala penyakit ginjal dapat dilihat sesuai fungsi ginjal itu sendiri. Fungsi ginjal yang utama adalah sebagai sistem filter dan ekskresi, pengatur asam basa dalam darah, pengatur tekanan darah, dan menstimulasi produksi sel-sel darah merah.

Jika fungsi-fungsi itu terganggu dapat dilihat dari gejalanya:
  1. Urine yang dikeluarkan lebih sedikit dibandingkan biasanya
  2. Darah menjadi lebih asam
  3. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  4. Hemoglobin (Hb) rendah
  5. Kurang darah (anemia)
  6. Mudah lelah
  7. Tubuh sering terasa sakit, kram, tidak ada nafsu makan, susah tidur.
  8. Penimbunan cairan seperti di kaki dan wajah yang terlihat seperti membengkak atau
  9. Pengeringan cairan dengan mata cekung, mulut kering, hampir tidak ada lendir dalam mulut.
Namun untuk sebagian lagi penyakit ginjal justru tidak bergejala. Penyakit ini baru teridentifikasi setelah dilakukan uji laboratorium, yaitu melalui uji urine dan kreatinin atau kotoran yang dapat dihilangkan oleh ginjal yang berfungsi dengan baik.

Rusaknya ginjal lebih sering diakibatkan karena ada penyakit kronik lain seperti diabetes, darah tinggi, infeksi ginjal, ginjal bawaan, dan batu ginjal.

Berikut tips yang diberikan dr Dante agar ginjal tetap sehat:
  1. Cukup konsumsi air putih
  2. Hindari konsumsi obat sembarangan
  3. Kurangi jamu-jamuan yang belum diuji klinis
  4. Hindari konsumsi suplemen yang berlebihan seperti Vitamin C maksimum 4 gram sehari
  5. Olahraga teratur
  6. Menjaga berat badan karena obesitas bisa memicu ginjal
  7. Lakukan kontrol secara teratur terutama bagi pasien yang memiliki penyakit seperti diabetes dan hipertensi, karena mereka akan berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan ginjal.
Seseorang dapat melakukan medical check up untuk mengetahui apakah dirinya rawan dan mempunyai tanda-tanda atau kemungkinan bisa terkena penyakit ginjal.

Pemeriksaan laboratorium pada urine dapat mengetahui berat atau tidaknya penyakit ginjal yang dialami seseorang. Urine akan tampak normal jika penyebabnya kurang aliran darah ke ginjal. Tetapi jika urine mengandung darah itu artinya ada kelainan di dalam ginjal.

Kadang pada urine juga ditemukan protein padahal pada kondisi normal tidak ada protein pada urine. Kondisi urea dan kreatinin akan terlihat tinggi jika ginjalnya mengalami gangguan.

Ukuran Celana dan Risiko Kanker

KOMPAS.com — Jangan abaikan ukuran pinggang dan pangkal paha yang makin lama terus bertambah diameternya. Tanda kegemukan di dua bagian tubuh ini merupakan sinyal telah terjadi penumpukan lemak dalam perut.

Penumpukan lemak tersebut biasanya tersembunyi dan mengelilingi organ-organ di sekitar perut serta berkaitan dengan penyakit diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi serta risiko penyakit jantung.

"Sejak lama sudah ada hipotesa yang menyatakan bahwa ukuran pakaian kita merupakan tanda yang nyata terjadinya obesitas dan lemak di bagian dalam perut," kata Dr Laura AE Hughes, dari Maastricht University, Belanda.

Menggunakan informasi dari 2.500 pria dan wanita yang terlibat dalam studi mengenai diet dan kanker, para peneliti mencoba membenarkan kaitan antara ukuran pakaian dan ukuran pinggang serta paha, dengan indeks massa tubuh. Menurut para peneliti, ukuran rok atau celana panjang seseorang di masa kini berkaitan dengan risiko kanker di masa depan.

Selama 13 tahun masa penelitian, para peneliti menemukan bahwa pada wanita, ukuran rok yang besar bisa meramalkan risiko terjadinya kanker endometrium. Sementara pada pria, ukuran celana panjang yang besar bisa dipakai untuk memprediksi risiko kanker ginjal.

Pada laki-laki, ukuran lingkar pinggang perlu diwaspadai bila lebih dari 90 cm, sedangkan untuk wanita, lebih dari 80 cm.

"Di masa depan hal ini bisa membantu studi epidemiologi untuk mengumpulkan data ukuran pakaian selain juga berat dan tinggi badan, terutama pada populasi masyarakat yang rawan obesitas," kata Hughes.

Gejala-Gejala Kanker Ginjal

Sumber: http://www.totalkesehatananda.com/kankerginjal3.html

Gejala-gejala umum dari kanker ginjal termasuk:
  • Darah dalam urin (membuat urin sedikit merah karatan atau merah dalam)
  • Nyeri pada sisi yang tidak hilang
  • Suatu gumpalan atau massa pada sisi atau diperut
  • Kehilangan berat badan
  • Demam
  • Merasakan sangat lelah atau mempunyai suatu perasaan keseluruhan dari kesehatan yang jelek
Paling sering, gejala-gejala ini tidak berarti kanker. Suatu infeksi, suatu kista, atau persoalan lain juga dapat menyebabkan gejala-gejala yang sama. Seseorang dengan yang mana saja dari gejala-gejala ini harus mengunjungi seorang dokter sehingga persoalan apa saja dapat didiagnosis dan dirawat sedini mungkin.
Mendiagnosis Kanker Ginjal
Jika seorang pasien mempunyai gejala-gejala yang menyarankan kanker ginjal, dokter mungkin melaksanakan satu atau lebih dari prosedur-prosedur berikut:
  • Pemeriksaan fisik: Dokter memeriksa tanda-tanda kesehatan umum dan menguji untuk demam dan tekanan darah tinggi. Dokter juga merasakan (meraba) perut dan pinggang untuk tumor-tumor.
  • Tes-tes urin: Urin diperiksa untuk darah dan tanda-tanda lain dari penyakit.
  • Tes-tes darah: Laboratorium memeriksa darah untuk melihat berapa baik ginjal-ginjal bekerja. Lab mungkin memeriksa tingkat dari beberapa senyawa-senyawa, seperti creatinine. Suatu tingkat creatinine yang tinggi mungkin berarti ginjal-ginjal tidak mengerjakan pekerjaan mereka.
  • Intravenous pyelogram (IVP): Dokter menyuntikan zat warna (dye) kedalam suatu vena di lengan. Zat warna berjalan melalui tubuh dan mengumpul di ginjal-ginjal. Zat warna membuat mereka terlihat pada x-rays. Suatu rentetan dari x-rays kemudian menjejaki zat warna ketika ia bergerak melalui ginjal-ginjal ke ureter-ureter dan kantong kemih. X-rays dapat menunjukan suatu tumor ginjal atau persoalan-persoalan lain.
  • CT scan (CAT scan): Suatu mesin x-ray yang dihubungkan ke sebuah komputer mengambil serentetan gambar-gambar yang detil dari ginjal-ginjal. Pasien mungkin menerima suatu suntikan dari zat warna sehingga ginjal-ginjal terlihat dengan jelas didalam gambar-gambar. Suatu CT scan dapat menunjukan suatu tumor ginjal.
  • Tes Ultrasound: Alat ultrasound menggunakan gelombang-gelombang suara yang orang-orang tidak dapat dengar. Gelombang-gelombag memantul balik dari ginjal-ginjal, dan sebuah komputer menggunakan gema-gema untuk menciptakan suatu gambar yang disebut suatu sonogram. Suatu tumor atau kista yang solid nampak pada suatu sonogram.
  • Biopsi: Pada beberapa kasus-kasus, dokter mungkin melakukan suatu biopsi. Suatu biopsi adalah pengangkatan dari jaringan untuk mencari sel-sel kanker. Dokter memasukan suatu jarum yang tipis melalui kulit kedalam ginjal untuk mengangkat suatu jumlah yang kecil dari jaringan. Dokter mungkin menggunakan ultrasound atau x-rays untuk memandu jarum. Seorang ahli patologi menggunakan sebuah mikroskop untuk mencari sel-sel kanker dalam jaringan.
  • Operasi: Pada kebanyakan kasus-kasus, berdasarkan pada hasil-hasil dari CT scan, ultrasound, dan x-rays, dokter mempunyai cukup informasi untuk merekomendasikan operasi untuk mengangkat sebagian atau seluruh dari ginjal. Seorang ahli patologi membuat diagnosis akhir dengan memeriksa jaringan dibawah sebuah mikroskop.

Ini yang Bikin Ginjal Sengsara

Sumber: http://www.solusisehat.net/berita.php?id=1022

Suka makan jengkol bisa membuat masalah pada ginjal. Konsumsi obat pelangsing, obat pereda nyeri, steroid, atau antibiotika tanpa pengawasan dokter juga memberi efek yang sama. Bahkan, pemakaian cat rambut atau pemutih juga bisa berdampak pada organ ginjal Anda.

Ada sejumlah perilaku atau kebiasaan keliru yang berimbas pada kesehatan ginjal. Banyak hal yang dilakoni, tanpa disadari, telah membuat ginjal merana. Bagaimana semua itu bisa merusak ginjal?

Karena jengkol

Jangan anggap remeh makanan yang sering dijadikan lalap, semur, atau rendang itu. Menurut Prof. Rully MA Roesli, Sp.PD-KGH, ada orang yang harus cuci darah gara-gara makan jengkol.

"Jengkol mengandung kristal atau jengkolic acid. Asam jengkol ini yang jadi kristal dan kemudian menyumbat saluran kencing," kata konsultan ginjal hipertensi dari klinik spesialis penyakit dalam dan saraf Perisai Husada, Bandung ini.

Saluran kencing yang tertutup membuat sampah atau racun tidak dibuang. Akibatnya bisa timbul infeksi saluran kemih.

Bila tidak ditangani, kondisi demikian akan merambat ke organ ginjal. Karena itu, seperti dituturkan Prof. Rully, ada yang hanya beberapa kali mengonsumsi jengkol, malah gagal ginjal.

"Gagal ginjalnya sih masih akut. Masalahnya pada gagal ginjal akut ini diperlukan cuci darah, walaupun tidak terus-terusan. Kalau gagal ginjal akutnya sudah tertangani, tidak memerlukan cuci darah lagi," ungkap guru besar kedokteran dari Universitas Padjadjaran, Bandung ini.

Waspada obat pelangsing

Tindakan mengonsumsi obat pelangsing demi menurunkan berat badan juga perlu diwaspadai. Menurut Prof. Dr. Walujo Soerjodibroto, Ph.D, konsumsi obat pelangsing yang tidak benar turut menyumbang kejadian gagal ginjal. Pasalnya, banyak obat atau cara-cara pelangsingan keliru yang membuat pasien mengalami pengurangan dalam jumlah besar cairan di dalam tubuh.

Di samping itu, seringkali terjadi pasien menaikkan sendiri dosis, dengan asumsi bahwa semakin tinggi dosisnya, akan semakin cepat menjadi langsing. Berat badan boleh jadi turun akibat diare atau dehidrasi karena kencing berlebihan, tetapi fungsi ginjal menjadi terganggu.

"Obat pelangsing yang bersifat diuretik ikut mendorong kerusakan ginjal. Diuretik membuat cairan tubuh dikuras terus. Kalau sampai dehidrasi, ya bisa sakit ginjal," ujar Prof. Rully.

Hati-hati obat amfetamin

Ada pula obat-obatan seperti amfetamin yang bisa memberi pengaruh buruk pada ginjal. Obat jenis ini membuat orang sulit tidur. Akibatnya pembakaran energi berjalan terus. Amfetamin itu dapat menyempitkan pembuluh darah.

"Darah yang bergerak ke ginjal akan berkurang. Pada akhirnya ginjai kekurangan asupan makanan," papar Prof. Rully.

Karenanya, obat jenis ini sangat dilarang pemakaiannya.

Gampang minum obat

Tak hanya obat untuk pelangsing atau amfetamin saja yang bisa merusak fungsi ginjal. Penggunaan obat pereda nyeri, antibiotika, atau steroid secara terus-menerus dalam jumlah berlebih dalam beberapa bulan dapat menyebabkan sakit ginjal.

Hobi herbal sembarangan

Begitu juga dengan obat maupun suplemen herbal, bikinan dalam negeri maupun impor, ternyata memiliki risiko merusak ginjal. "Kita tidak tahu isi atau kandungannya apa," ucap Prof. Rully.

Sebaiknya kita menolak suplemen dan obat herbal yang manjur dan cespleng karena berarti tidak murni herbal, tetapi ada kandungan kimia obat yang dosisnya tidak terkontrol. Jika harus meminumnya, pilih obat atau suplemen herbal yang telah mendapat izin dari FDA dan BPOM.

Awas pemutih dan cat rambut

Penggunaan pemutih kulit maupun cat rambut ternyata juga dapat menimbulkan dampak negatif pada ginjal. Setidaknya Prof. Rully menjumpai pasien orang muda mengalami kasus gagal ginjal akut akibat hobi mengecat rambutnya. Ia harus melakukan cuci darah.

Diare jangan berlanjut

Kejadian diare yang sampai menimbulkan dehidrasi juga bisa mendorong terjadinya gangguan pada ginjal. Diare atau muntaber memang dapat membuat seseorang mengalami dehidrasi. Akan menjadi fatal, terutama bila cairan yang hilang tersebut tidak segera digantikan. Karena itu, ketika seseorang mengalami diare atau muntaber, diharuskan minum banyak cairan.

Hindari kegemukan

Penelitian di University of California San Francisco (UCSF) menunjukkan bahwa ada hubungan kuat antara kegemukan dengan timbulnya penyakit ginjal tahap akhir atau gagal ginjal. Obesitas meningkatkan risiko gagal ginjal sebanyak tujuh kali ketimbang orang dengan berat normal.

Menurut para peneliti, obesitas sebaiknya dipertimbangkan sebagai faktor risiko bagi kondisi ini, dan bahwa gagal ginjal merupakan konsekuensi lain dari kegemukan.

"Ada banyak orang dengan gagal ginjal, tetapi belum diapresiasi bahwa gagal ginjal dapat merupakan konsekuensi dari obesitas," kata Chi yuan Hsu, MD, asisten profesor s UCSF.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Annals of Internal Medicine didasarkan pada data dari 320 ribu anggota Northern California Kaiser yang tinggi dan beratnya diukur selama pemeriksaan rutin antara 1964-1985. Total 1.471 kasus penyakit ginjal tahap akhir terjadi di antara partisipan penelitian, selama rata-rata periode lanjutan sekitar 26 tahun.

Mereka menjumpai bahwa indeks massa tubuh (IMT) lebih tinggi berisiko lebih tinggi pula mengalami gagal ginjal. Dari para responden, 58 persen memiliki berat badan normal dan 39 persen memiliki IMT 25 atau lebih.

Risiko gagal ginjal di antara partisipan dengan kelebihan berat badan 1,87 kali daripada berat badan normal. Semakin gemuk, dengan IMT 40 atau lebih, risikonya tujuh kali mengalami gagal ginjal.

Bagaimanapun, lebih baik dan lebih sehat jika langsing daripada gendut, bukan?

Apapun Gejala dan Penyebab penyakit semuanya bisa Dibantu disembuhkan dengan PROPOLIS Produk yang dihasilkan dari Air Liur LEBAH adalah Tech NANO PROPOLIS atau PROPOLIS GOLD yang paling aman Teruji secara Clinis dan sangat Mujarab menyembuhkan semua penyakit dari penyakit ringan sampai penyakit berat sekalipun, dari penyakit luka luar dan luka dalam tubuh semuanya bisa disembuhkan nya dengan PROPOLIS dan tentunya harus dibarengi dengan keyakinan bahwa baginya yang maha Kuasa semua masalah Penyakit tidak ada yang sulit. PROPOLIS  adalah Anti VIRUS, JAMUR dan BAKTERI bahkan Bisa Menetralkan Racun, PROPOLIS tidak berbahaya Bisa dikonsumsi Semua UMUR,  PROPOLIS tidak ada Efek samping karena tidak mengandung Bahan Kimia atau Alkohol dan tidak ada Kadaluarsanya, Baca semua Kesaksian2 yang sudah disembuhkan dengan PROPOLIS

KLIK JOIN ANDA KAMI ARAHKAN KE WEBSITE PERUSAHAAN http://www.2d-net.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar